True Story
NB: PET, Bottle, Plastic
Gomi di Jepang
Melihat kerapian dan kebersihan lingkungan di Jepang
tidak terlepas dari kedisiplinan masyarakat setempat dalam membuang sampah pada
tempatnya. Terciptanya lingkungan bersih dan enak dipandang juga turut menghasilkan
kesegaran udara di sekitarnya. Ketika Anda menginjakkan kaki di negara Jepang,
mau itu pagi, siang, sore, atau malam, udara terasa segar dan minim polusi akan
langsung menyapa.
Kembali membahas mengenai kebersihan lingkungan di negeri
yang terkenal dengan bunga sakura. Jepang memiliki sistem pemilahan dan
pengolahan sampah yang rapi, terjadwal, dan tertib. Masyarakat harus mengikuti
aturan pembuangan sampah yang berlaku. Selain itu, petugas gomi (gomi=sebutan
untuk sampah di Jepang) hanya akan mengambil sampah di hari yang telah
ditentukan.
Saat saya berkunjung ke Jepang dan tinggal di kawasan
Ikoma, Nara. Di tempat saya ini, petugas gomi datang setiap dua kali dalam seminggu,
yaitu pada hari Senin dan Kamis. Sampah yang diambil merupakan sampah yang
dapat dibakar dengan ciri kantong kresek berwarna kuning transparan. Untuk
warna kantong kresek di setiap daerah yang ada di Jepang berbeda-beda.
Disesuaikan dengan daerah tersebut dan sudah memiliki label masing-masing untuk
membedakannya. Begitu juga jadwal pengambilan sampah yang ada juga berbeda
untuk setiap daerah di Jepang.
Kantong kresek kuning transparan untuk sampah yang dapat
dibakar memiliki kapasitas yang beragam. Mulai dari kapasitas 7 liter sampai
dengan 30 liter. Kapasitas 30 liter adalah kantong dengan kapasitas yang paling
besar.
Sebagai gambaran umum mengenai pemilahan
sampah di negara Jepang. Anda dapat mengenali di antaranya sebagai berikut:
-MOERU GOMI
(Sampah yang DAPAT DIBAKAR) seperti sisa makanan, sampah dari dapur,
bungkus snack/makanan ringan, kertas, plastik. Di tempat kami, Moeru Gomi harus
diwadahkan pada kantong kresek kuning transparan.
-MOENAI GOMI
(Sampah yang TIDAK DAPAT DIBAKAR) seperti botol, kaleng, potongan benda
logam, plastik, peralatan dapur yang rusak, kaca. Di tempat kami, Moenai Gomi
harus diwadahkan pada kantong kresek putih transparan.
-SHIGEN GOMI
(Sampah yang DAPAT DIDAUR ULANG) seperti botol bekas, kaleng bekas, majalah
bekas, koran bekas. Di tempat kami, Shigen Gomi harus diwadahkan pada kantong
kresek putih.
-SODAI GOMI (Sampah
UKURAN BESAR) seperti barang elektronik, perabot rumah tangga. Di tempat
kami, Sodai Gomi harus memanggil petugas jasa Sodai Gomi untuk mengangkut
sampah tersebut. Biasanya mereka akan memanggil petugas dari Ikoma dan membayar
sesuai dengan Sodai Gomi yang dibuang. Sebagai salah satu contoh, ketika
membuang televisi, maka dikenakan biaya 1000 Yen. Atau, dapat pula membuang
Sodai Gomi di pengepul yang akan memberikan harga tertentu sesuai gomi yang
hendak dibuang. Sebagai contoh, ketika membuang microwave, maka akan dihargai 500
Yen.
Pemilahan sampah sendiri diikuti dengan baik oleh
masyarakat Jepang. Bagaimana tidak? Jika Anda salah membuang sampah, maka
petugas gomi enggan untuk mengangkut sampah milik Anda. Sebagai contoh, Anda membuang sampah Moeru Gomi pada kantong kresek
selain warna kuning. Otomatis meskipun Anda letakkan sampah tersebut di tempat sampah,
petugas gomi tidak akan mengangkutnya sampai Anda menggantinya dengan kantong
kresek berwarna kuning sesuai instruksi atau peraturan yang sudah berlaku.
Gomi
Sampah dipilah pada kantong kresek sesuai jenisnya
Tidak hanya di perumahan atau tempat tinggal. Saya juga
melihat pemilahan sampah di setiap tempat umum seperti di dalam stasiun kereta
api, di pinggir trotoar, dan lainnya. Pemilahan tersebut yaitu, adanya dua
sampai tiga tempat sampah yang dipisahkan sesuai jenisnya.
Ketika saya berada di stasiun kereta api
dan terlihat di beberapa tempat umum lainnya, pemilahan sampah/gomi sebagai
berikut.
-Bottle/Cans
Sampah khusus botol kaca dan kaleng.
-Plastic Bottles
Sampah khusus botol plastik.
-Newspapers/Magazines
Sampah khusus surat kabar/koran dan majalah.
-Others
Sampah khusus bungkus snack, plastik bungkus makanan, dan
selain dari tiga jenis yang sudah disebutkan di atas.
Namun, saya juga masih melihat ada tempat sampah terpisah
yang bertuliskan Bottles/Coffee yang menjadi tempat sampah khusus untuk botol beer
atau botol susu dan kaleng kopi.
Selain sampah sudah dipilah sesuai jenisnya, masyarakat
Jepang juga tidak dapat membuang sampah botol plastik begitu saja. Catatan ini
berlaku bagi mereka yang hendak membuang sampah botol plastik di rumah-rumah.
Mereka harus mencuci terlebih dahulu botol plastik bekas minuman tersebut
sampai bersih dan kering, baru dibuang ke tempat sampah. Hal itu juga berlaku bagi
bekas kaleng susu atau kaleng makanan.
Peraturan dalam Membuang Bubuk Makanan:
Di Jepang, masyarakat juga tidak dapat membuang bubuk
makanan dengan bebas. Meskipun sebagai jenis Moeru Gomi, mereka tidak boleh
membuang bubuk makanan seperti bubuk cabe tanpa wadah di dalam kantong kresek.
Masyarakat Jepang diharuskan untuk membungkus bubuk cabe tersebut di kantong
plastik bening baru dapat membuangnya di kantong kresek Moeru Gomi. Mengapa
demikian? Karena untuk menghindari adanya kejadian alergi saat petugas gomi
mengambil sampah-sampah tersebut. Sebab bisa jadi ada petugas gomi yang
memiliki alergi terhadap bubuk makanan yang dibuang seperti bubuk cabe.
Peraturan dalam Membuang Sisa Minyak
Goreng/Minyak Jelantah:
Di Jepang, masyarakat tidak diperbolehkan untuk membuang
sampah sisa minyak goreng atau minyak jelantah di saluran pembuangan air
seperti wastafel. Selain dapat menyumbat saluran pembuangan air tersebut, juga
akan mencemari lingkungan sekitar. Sehingga cara yang diajarkan di masyarakat
Jepang yang hendak membuang sampah sisa minyak goreng atau minyak jelantah
adalah dengan membekukannya terlebih dahulu.
Caranya adalah dengan mencampurkan bubuk pada sisa minyak
goreng atau minyak jelantah dengan cara dipanaskan di atas api kompor hingga
membentuk gel. Kemudian didiamkan semalaman hingga membeku. Baru dapat dibuang
sebagai jenis Meoru Gomi.
Tempat Pembuangan Akhir Gomi di Jepang
Kurin
Senta adalah nama dari tempat pembuangan akhir gomi di Jepang
berupa gedung seperti gedung perkantoran pada umumnya. Mengingat sejak awal
sistem pembuangan sampah sudah dipilah-pilah, maka ketika sampai di Kurin
Senta, juga demikian. Sampah-sampah yang telah diangkut oleh petugas gomi ditempatkan
sesuai jenisnya.
Untuk jenis sampah rumah tangga seperti Moeru Gomi, sampah
akan dilakukan daur ulang. Kemudian diproses menjadi produk jadi tertentu.
Untuk jenis sampah sisa makanan, sisa minuman, sisa
sampah dapur diolah menjadi sumber tenaga listrik.
Untuk jenis sampah cair, diproses lebih lanjut dan ketika
sudah memenuhi standar keamanan, maka sampah cair yang disebut sebagai limbah
cair dapat aman dibuang ke sungai. Sehingga limbah cair tersebut tidak akan
mencemari lingkungan.
Dari proses pengolahan sampah di Kurin Senta, terlihat
dengan jelas semua sampah yang ada diproses lebih lanjut menjadi sesuatu yang
berguna.
Note:
Sumber
artikel berasal dari pengalaman pribadi ditambah informasi dari berbagai sumber
yang disadur dengan bahasa lebih ringan.
Catatan
Pendek untuk Jadwal Gomi di Ikoma:
SENIN
Pengambilan sampah untuk dibakar Moeru Gomi oleh petugas. Moeru gomi diwadahkan pada tas kresek
berwarna kuning.
Pengambilan moeru gomi berlangsung pada pukul 07.30 waktu
Ikoma.
SELASA
Pengambilan sampah botol pastik/bungkusan dari plastik yang
dapat didaur ulang Shigen Gomi
diwadahkan pada tas kresek berwarna putih.
Pengambilan shigen gomi berlangsung pada hari Selasa
setiap akhir bulan.
RABU
Pengambilan sampah botol kaca, keramik, kaleng yang tidak
dapat dibakar Moenai Gomi diwadahkan
pada tas kresek berwarna putih.
Pengambilan moenai gomi berlangsung pada minggu kedua
hari Rabu.
Pengambilan perabot yang sudah tidak terpakai lagi
seperti rak, lemari, meja, futon.
Pengambian moenai gomi berlangsung pada minggu ketiga hari
Rabu.
KAMIS
Pengambilan sampah untuk dibakar Moeru Gomi oleh petugas. Moeru Gomi diwadahkan pada tas kresek berwarna
kuning.
Pengambilan moeru gomi berlangsung pada pukul 07.30 waktu
Ikoma.
Pengambilan kardus, Shigen
Gomi di siang hari.
Mobil Gomi di Jepang |
0 comments:
Post a Comment