True Story
Osaka Jo
(Telat sih nulis pengalamanku ke Osaka Jo. Namun
karena aku ingin berbagi cerita, telat posting pun bukan masalah :)).
Inilah Osaka Jo ketika musim dingin tiba di bulan
Desember 2014. Brrr….. dinginnya luar biasa.
Namun terbayar sudah ketika tiba di Osaka Jo (Osaka
Castle). Aku berangkat dari Gakken
Kita Ikoma station menuju ke Morinomiya station
tidak sendiri. Tentu saja ada kakakku dan dua keponakanku yang menemani. Setibanya di Morinomiya
station, segera menuju ke petunjuk arah yang membawa kami langsung menyapa
bagian halaman depan dari Osaka Jo.
Wuiihhh ternyata Osaka Jo memiliki halaman yang
sangat luas. Persis seperti di film-film bertema kerajaan. Ketika mau
memasuki wilayah kerajaan, tentu harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh
hingga sampai ke gerbang utama. Seperti itulah ketika menuju ke Osaka Jo.
Musim dingin di sekitar Osaka Jo hanya pohon-pohon
yang gundul alias tidak berdaun. Hm… ya pohon-pohon ini adalah pohon Sakura.
Ketika musim semi tiba nanti tidak hanya daun yang tumbuh, namun juga bunga
sakura cantik. Sehingga Osaka Jo pun menjadi salah satu tujuan warga Jepang
maupun wisatawan ketika Hanami tiba. (Sayang, aku belum berkesempatan untuk
menyaksikan langsung bunga Sakura di Jepang. Semoga di lain waktu aku bisa
melihat bunga Sakura secara langsung. Amin.).
Aku menyusuri
setiap jalan setapak hingga melihat bangunan Castle yang didominasi oleh warna
putih dan hijau. Sepertinya ada dua pilihan atau bahkan beberapa
pilihan jalan untuk menuju ke Osaka Jo. Namun aku
memilih untuk belok kanan setelah keluar dari Morinomiya station menuju ke
Osaka Jo. Setiap berjalan menuju Osaka Jo, aku sering bertemu warga lokal Jepang
yang berolahraga meskipun musim dingin. Luar biasa, ada yang jogging dan ada
yang bersepeda
keliling jalan dan halaman luar Osaka Jo.
Beberapa menit kemudian, aku
tiba di jembatan yang menghubungkan Osaka Jo. Aku
pun menyempatkan diri untuk mengambil foto di jembatan tersebut.
Kemudian baru melanjutkan
perjalanan ke bagian utama Osaka Jo. Namun aku tidak masuk ke bagian Castle saat
berkunjung ke sana. Sebenarnya wisatawan diperbolehkan untuk masuk ke Osaka Jo
dengan membayar sebesar 500 yen. Sudah cukup puas aku
berjalan-jalan sambil foto di sekitar Osaka Jo. Oh iya, sebelum kami melihat
bangunan Osaka Jo secara langsung, aku melihat beberapa buah
batu berukuran besar di halaman Osaka Jo. Sempatkan sejenak untuk mengambil
foto.
Memasuki area persis di depan Osaka Jo, sekali lagi aku
mengabadikannya dengan foto. Meskipun musim dingin, ternyata banyak juga
wisatawan yang datang ke Osaka Jo.
Tidak jauh dari Osaka Jo terdapat toko souvenir
dan juga orang berjualan makanan dan minuman. Sayang,
aku tidak berani untuk membeli kuliner yang dijajakan karena tidak tahu apakah
halal atau haram. Namun aku masih beruntung dapat membeli minum melalui jidouhanbaiki
meskipun tetap ada beberapa yang tidak halal. Tidak jauh dari toko souvenir
juga berdiri
sebuah restoran di dekat Osaka Jo yang identik dengan bangunan berwarna coklat.
Setelah puas mengambil foto, kami menyempatkan
diri untuk masuk ke toko souvenir. Kegiatan wajib untuk berburu oleh-oleh
ketika wisata. Meskipun mahal, harus ada souvenir yang aku beli. Sebab prinsipku harus membeli souvenir khas dari Osaka J.
Selanjutnya, aku masih menyempatkan diri
duduk-duduk di bangku taman Osaka Jo. Sambil melihat burung-burung merpati di
sana. Dan ternyata aku sangat beruntung karena pada saat itu tidak jauh
dari Osaka Jo, sedang berlangsung atraksi sulap. Aku pun menyaksikannya
meskipun tidak sampai selesai.
Itulah singkat ceritaku wisata ke Osaka Jo.
END
0 comments:
Post a Comment