True Story
Kami menunggu kereta api express yang menuju ke
Kyoto Station. Perjalanan dari Gakuenmae Eki menuju Kyoto Station memakan waktu
sekitar 39 sampai 40 menit. Dari Gakuenmae Eki, kami harus ganti kereta api di
Yamato Saidaiji Station. Kereta api yang kami gunakan adalah Kintetsu-Limited
Express. Aku melihat pada jadwal datang kereta api dan jam menunjukkan 08.20
pagi. Dan benar saja, Jepang selalu tepat waktu. Pada jam 08.20 terlihat kereta
api yang akan mengantar kami ke Kyoto Station datang.
Tiba di Kyoto Station, aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berfoto. Dengan mengambil atar belakang Kyoto Station dan Kyoto Tower, aku berhasil mengabadikan moment saat tiba di salah satu kota wisata terkenal di Jepang ini.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan sepanjang
stand penjual. Kami kembali menemui penjual yukata bekas, kimono bekas, obi bekas, yang
rata-rata menjualnya dengan harga 1000 Yen ke atas. Harga yang menurut saya
masih mahal. Kami juga melihat penjual jam tangan bekas, peralatan pertukangan
bekas, kaos kaki baru, payung, hiasan patung, dan masih banyak lainnya. Namun,
perlu diketahui di flea market yang ada di Kitano Tenmangu Shrine ini kebanyakan
adalah penjual yukata, kimono, dan obi bekas dengan harga rata-rata 1000 Yen ke atas.
Sehingga bagi Anda yang berencana untuk membeli oleh-oleh kimono, dapat datang
ke flea market di kota Kyoto, Jepang. Flea market di Kitano Tenmangu Shrine, Kyoto, Jepang ini selalu hadir di tanggal 25 setiap bulan.
Sabtu,
25 Maret 2017
Sabtu pagi, sekitar jam 7.45 kami tiba di halte Takayama
Science Plaza untuk naik bus menuju ke halte Gakuenmae Eki. Tarif bus yang kami
bayarkan 380 Yen per orang dewasa dan setengah harga untuk anak-anak usia di
bawah dua belas tahun. Tiba di halte Gakuenmae Eki, aku dan keluarga menuju ke dalam
Gakuenmae Eki (stasiun kereta api Gakuenmae). Tiket kereta api yang kami
gunakan adalah Surutto Kansai 3 Day yang masa berlakunya hingga akhir bulan
April 2017. Tiket ini terhitung lebih murah dibanding membeli tiket manual di
Gakuenmae Eki.
Tiba di Kyoto Station, aku tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berfoto. Dengan mengambil atar belakang Kyoto Station dan Kyoto Tower, aku berhasil mengabadikan moment saat tiba di salah satu kota wisata terkenal di Jepang ini.
Perjalanan dari Kyoto Station menuju Kitano Tenmangu
Shrine untuk melihat flea market terbilang membutuhkan sedikit perjuangan. Bisa
dibayangkan kami perlu mengantri terlebih dahulu untuk naik bis nomor 50 atau
101 sebagai jalur bis ke Kitano Tenmangu. Kami harus sabar mengantri
karena begitu banyak orang yang ingin menuju ke flea market Kitano Tenmangu.
Satu bis jalur 50 terewatkan oleh kami karena sudah penuh penumpang.
Alhamdulillah kami berhasil naik di bis jalur 50 yang datang tidak lama
kemudian. Tarif bis yang mengantarkan kami ke Kitano Tenmangu Shrine adalah 230
Yen untuk tarif orang dewasa dan 120 Yen. Kami membayar tarif dengan surutto
kansai ketika bis sudah tiba di halte bis Kitano Tenmangu.
Kami tidak memperoleh tempat duduk selama perjalanan yang
memakan waktu sekitar 30 menit ini. Bahkan setiap kali melalui pemberhentian
halte, bis ini memasukkan dua sampai tiga penumpang. Alhasil, aku harus
berdesak-desakan dengan penumpang yang ada di dalam bis. Namun, setibanya kami
di Kitano Tenmangu, rasa lelah berdiri terbayarkan dengan pemandangan
kota Kyoto yang indah dan bersih.
Di bulan Maret 2017 ini meskipun hendak memasuki musim
semi, suhu udara masih terasa begitu dingin sekitar 10 derajat Celcius. Bunga
sakura belum terlihat bermekaran satu pun. Namun, kami tetap menikmati
jalan-jalan di hari Sabtu dengan mengunjungi flea market di Kitano Tenmangu
Shrine.
Ada begitu banyak pedangan yang kami saksikan. Mungkin
karena begitu banyaknya pedagang yang ada di Kitano Tenmangu Shrine, maka
banyak sumber menyebutkan ada skitar seribu pedagang yang berjualan di flea
market saat itu. Flea market berada di pelataran dari Kuil Toji yang ada Kitano
Tenmangu Shrine.
Kami memulai perjalanan mulai dari bagian depan. Pedagang
yang pertama kali kami saksikan adalah kuliner atau makanan. Begitu harum aroma
masakan para pedagang makanan menyapa kami di flea market Kitano Tenmangu
Shrine.
Ada penjual taiyaki, dorayaki, takoyaki, okonomiyaki,
pisang cokelat, kentang goreng, tela goreng, dan masih banyak lagi lainnya.
Namun, sebagai muslim, saya menahan diri karena makanan yang dijual tersebut
tidak seluruhnya halal. Dari makanan-makanan yang saya sebutkan, kalian bisa
membeli taiyaki atau dorayaki untuk dibeli. Insya Allah Halal.
Perjalanan kami teruskan dengan melewati penjual mainan,
aksesoris seperti tas dan obi. Kami berhenti sejenak di penjual tas dan obi. Di
sana tertulis harga satu produknya adalah 500 Yen. Untuk tas yang mereka jual
dapat dikatakan murah karena kualitas handmade. Dan biasanya untuk tas tangan
handmade Jepang dijual di atas harga 1000 Yen.